SURABAYA – Pendidikan merupakan alat dan media untuk kemajuan suatu negara. Peran pendidikan yang mengembangkan peradaban manusia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci kemajuan negara tersebut.
Untuk itu pendidikan menjadi tempat strategis bagi kepentingan-kepentingan kelompok maupun individu di pemerintahan suatu negara. Hal ini sangat wajar melihat besar nya dampak yang diberikan oleh pendidikan dan sebagai kebutuhan primer masyarakat.
Keadaan ini yang menjadi titik lemah bagi kemajuan pendidikan, karena banyak politisi yang memanfaatkannya untuk kepentingan kelompok atau dirinya sendiri.
Pendidikan hanya dijadikan alat politis dan media kampanye bagi mereka yang sedang mencari suara di pemilihan eksekutif dan legislatif disuatu negara.
Parahnya lagi pendidikan dijadikan sebagai janji-janji manis serta tempat uji coba para politis hanya untuk sekedar eksis di publik dan sangat disayangkan keadaan ini terjadi pada sistem pendidikan di Negara Indonesia.
Sistem pendidikan yang sering berganti dan tidak konsisten dalam penerapannya, membuktikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum menerapkan perbaikan dan kemajuan secara berkelanjutan akibat adanya politisasi yang terjadi.
Setiap pergantian rezim pemerintahan sistem atau program pendidikan yang tidak sesuai dengan keinginan rezim, kelompok maupun individu tidak akan dilanjutkan atau diperbaiki secara berlanjut.
Hal ini tentunya membingungkan tujuan pendidikan itu sendiri serta investasi sumber daya manusia cenderung tidak akan dapat dinikmati dan terhambat. Padahal untuk menikmati sistem atau produk pendidikan kita harus menunggu 10 tahun bahkan lebih.
Sudah saat nya kita mengatakan bahwa education is outside politics (pendidikan berada di luar politik) sehingga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya nya untuk menjalani sistem dan produk pendidikan bagi kemajuan yang berkelanjutan.
Gagasan ini tentunya sudah teraliasi di negara Norwegia yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Sejak reformasi pendidikan pada tahun 1997 kurikulum pendidikan di negara tersebut tidak pernah berubah walupun ada pergantian rezim dalam pemerintahan.
Perubahan hanya terjadi pada wilayah teknis sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas menghadapi perubahan Global. Nilai-nilai fundamental dalam sistem pendidikan yang diterapkan tidak berubah sehingga menguat dan mengakar membentuk karakter sumber daya manusia yang matang.
Bangsa ini harus berani mengambil langkah baru untuk merevolusi sistem pendidikan ke arah yang maju berkelanjutan melalui Pendidikan Independen!
Terus menerus melakukan inovasi dan perbaikan serta fokus untuk kepentingan bersama yaitu masyarakat Indonesia. Dengan begitu kita bisa menikmati investasi sumber daya manusia untuk kemajuan Bangsa.
Oleh : Digdo Dwi A.P. – Direktur Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam (Lapenmi HMI) Cabang Surabaya