EKONOMI
‘Pemerintah Harus Lakukan Upaya Mengatasi Lonjakan Harga Daging’
Published
1 tahun agoon

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Hermanto meminta Pemerintah melakukan pengawasan stok dan distribusi daging sapi menyusul ancaman mogok jualan para pedagang daging di Jabodetabek akibat kenaikan harga yang signifikan komoditas tersebut. Ia mendesak Pemerintah agar melakukan pengadaan daging dari dalam negeri untuk mengatasi lonjakan harga.
“Pemerintah, lakukan berbagai upaya untuk mengatasi lonjakan harga daging tersebut. Sementara Pemerintah bekerja, pedagang dihimbau tetap berjualan agar tidak terjadi kelangkaan daging di pasar yang membuat situasi bertambah runyam,” papar Hermanto mengomentari ancaman mogok jualan para pedagang daging di Jabodetabek.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan ada pertemuan beberapa pedagang daging yang mengkonsolidasikan pedagang-pedagang daging yang lain untuk mogok. Pedagang mengancam mogok jualan karena kenaikan harga daging sapi yang signifikan. Hal ini membuat pedagang kesulitan menjual daging sapi.
Kenaikan harga, kata Hermanto, biasanya disebabkan kurangnya stok komoditas terkait yang dikirim ke pasar.
“Pemerintah harus mencari tahu penyebabnya, apakah akibat ada sumbatan pada rantai distribusi ataukah karena stoknya kurang,” papar legislator FPKS ini.
Menurutnya, kalau ada sumbatan dalam distribusi misal karena ada indikasi penimbunan maka tindak tegas pelakunya.
“Kalau ternyata stoknya memang kurang, maka tambah stok daging dari sumber dalam negeri. Cegah para pihak yang memanfaatkan kenaikan harga ini dengan memasukkan daging impor,” tandas Hermanto.
Impor daging, katanya, sangat melukai pelaku peternakan di dalam negeri.
“Impor daging bisa menghilangkan insentif harga yang membuat peternak tidak lagi bergairah memelihara sapi karena dipandang merugikan,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini. (Joko)
You may like
-
Pemerintah tak Berdaya Kendalikan Harga Pangan
-
PDIP Minta Pemerintah Tinjau Ulang Rencana Pengenaan Pajak Kebutuhan Pokok
-
Amin Desak Pemerintah Percepat Digitalisasi UMKM
-
Vaksin Datang, KITA: Bukti Keseriusan Pemerintah
-
Hermanto Desak Pemerintah agar Lakukan Reboisasi Hutan secara Efektif
-
Ada 3 Landasan DPR-Pemerintah Merancang UU

JAKARTA – Milenial Trans Institute (Metris) menggelar diskusi dengan tema Milenial Preneur: Perspektif Membangun Usaha Mandiri. Diskusi ini memantik milenial agar berjiwa wirausaha untuk membangun usaha secara mandiri. (lebih…)
EKONOMI
Terhitung Hari Ini! Rudi Hartono Bangun Puji Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO
Published
1 bulan agoon
23 Mei 2022
JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono Bangun mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut aturan larangan ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan crude palm oil (CPO) mulai Senin hari ini, 23 Mei 2022.
Rudi menyampaikan, Pencabutan larangan izin ekspor CPO dan minyak goreng ini disambut hangat dari banyak pihak. Rudi menilai, berarti aspirasi rakyat dalam hal ini petani sawit didengar Presiden.
“Saya mengigatkan agar Presiden memantau kinerja menterinya yang mengurusi perdagangan dan izin ekspor CPO dan minyak goreng. Kuota CPO untuk dalam negeri agar diawasi ketat, agar tidak terjadi lagi kelangkaan minyak goreng. Semua masalah kelangkaan minyak goreng ini terjadi karena adanya permainan pejabat terkait dengan pengusaha minyak goreng,” kata Rudi pada wartawan,(22/5/2022) kemarin.
Politisi asal Dapil Sumut III ini kembali mengingatkan, rakyat jangan terus menerus menjadi korban dari kebijakan yang dibuat pemerintah. Sehingga dengan pencabutan larangan ekspor ini, Rudi yakin industri sawit akan kembali menggeliat dan petani sawit dapat lebih sejahtera.
“Stok kuota DMO (Domestic Market Obligation) harus diperketat. Jadi tidak terjadi kelangkaan dan harga minyak goreng jadi mahal. Kebutuhan minyak goreng dalam negeri hanya 16 juta ton. Hasil produksi kita 65 juta ton, kelebihannya masih banyak untuk diekspor,” ujar Rudi.
Konferensi pers Presiden Jokowi Kamis (19/5/2022) lalu, Presiden mengatakan ada tiga penyebab mengapa ia akhirnya membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng. Pertama, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter setelah CPO dilarang sejak 28 April 2022. Kedua, pasokan minyak goreng juga bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan.
Ketiga, lanjut Jokowi mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit. Mereka terdampak karena ekspor CPO dilarang.
“Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak oreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022,” kata Jokowi. (HMS)
EKONOMI
Dampak Naiknya Subdisi Energi, Mukhtarudin: Saya Setujui APBN 2022 Rp3.106 Triliun
Published
1 bulan agoon
20 Mei 2022
JAKARTA– Badan Anggaran DPR RI telah menyetujui usulan pemerintah terkait revisi belanja negara pada APBN 2022. Adapun besaran belanja negara pada APBN 2022 menjadi Rp3.106 triliun.
Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin menyampaikan bahwa usulan pemerintah terkait revisi belanja negara pada APBN 2022 tersebut dikarenakan APBN saat ini tidak dapat berjalan secara efektif untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi pasca Pandemi covid-19.
Selain itu, kata Mukhtarudin, APBN 2022 tidak cukup tersedia alokasi untuk menampung tambahan kebutuhan belanja subsidi dan kompensasi BBM dan listrik serta penebalan perlinsos.
“Jadi, usulan pemerintah terkait perubahan tersebut berkonsekuensi pada perubahan pos belanja secara keseluruhan,” tutur Mukhtarudin, Jumat, (20/5/2022).
Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang perubahan postur APBN 2022 itu karena dipengaruhi oleh naiknya harga minyak mentah dunia. Sehingga, subsidi energi makin membengkak. ”
“Naiknya harga minyak mentah membuat subsidi harus ditambah menjadi Rp74,9 triliun dengan rincian, subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp71,8 triliun, dan subsidi listrik Rp3,1 triliun,” beber Mukhtarudin.
Adapun perubahan yang terjadi antara lain Indonesian Crude Price (ICP) yang diasumsikan sebelumnya adalah US$ 63 per barel menjadi US$ 100 per barel.
Pendapatan negara berubah dari Rp1.846,1 triliun menjadi Rp2.266,2 triliun. Belanja negara berubah dari Rp 2.714,2 triliun menjadi Rp 3.106,4 triliun.
Sementara, alokasi perlindungan sosial juga naik, sehingga pemerintah juga perlu menambah alokasi anggaran untuk perlindungan sosial sebesar Rp 18,6 triliun.
Mukhtarudin mengatakan untuk belanja pendidikan yang dicanangkan 20 persen dari total APBN naik pada kisaran Rp23,9 triliun. Penambahan beberapa pos belanja di atas juga berkonsekuensi menyerap tambahan pengurangan SAL sebesar Rp50 triliun.
Mesti begitu, lanjut Mukhtarudin, penambahan belanja negara itu juga dibarengi dengan kenaikan pendapatan negara. Di mama pendapatan negara diperkirakan naik Pemerintah memperkirakan, pendapatan negara naik menjadi Rp 2.266 triliun dari postur awal Rp1.846 triliun, atau naik sekitar Rp420 triliun.
Naiknya pendapatan negara disumbang dari penerimaan pajak, PNBP, atau kenaikan berbagai komoditas ekspor unggulan seperti CPO dan batu bara. Dengan perubahan komposisi anggaran, defisit anggaran sepanjang tahun 2022 diperkirakan akan rendah, dari 4,89 persen dari PDB menjadi 4,3-4,5 persen dari PDB.
Lebih lanjut Mukhtarudin mengatakan bahwa Banggar DPR RI juga mendukung langkah kebijakan antisipasif yang
dilakukan Pemerintah dalam pelaksanaan APBN 2021 untuk dapat bergerak
cepat, fleksibel, responsif dan antisipatif.
“Hal ini dilakukan semata-mata dalam merespon situasi pandemi yang
penuh ketidakpastian, maupun dalam pelaksanaan APBN tahun 2022 untuk
kebijakan antisipasif APBN menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, daya
beli masyarakat, dan kesehatan APBN,” pungkas Mukhtarudin. (Novi)
Cari

Program Dr. Salim Menyapa Indonesia: Perjuangkan Kesejahteraan Peternak

Ketua DPD RI Minta RUU Koperasi Lindungi Pelaku UMKM

Jelang 2024, Habib Aboe Ajak Aleg Perempuan PKS Tingkatkan Kinerja

La Nyalla Ajak Mahasiswa Optimalkan Soft Skill Era Society 5.0

Jika Dilihat dari Pantun Sekjen PKS, NasDem-PKS Jadi Berkoalisi di Pemilu 2024

Ketua DPD Usulkan Work From Home Gantikan Wacana Cuti Ayah di RUU KIA

Dolfi Leslessy Terpilih Sebagai Ketua Pada Mubes ke-3 Asrama Komunitas Adat Terpencil

Ayo Hadiri Undangan Milad PKS Besok di Istora Senayan

Metris Gelar Diskusi Milenial Preneur

Terhitung Hari Ini! Rudi Hartono Bangun Puji Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO

Dolfi Leslessy Terpilih Sebagai Ketua Pada Mubes ke-3 Asrama Komunitas Adat Terpencil

Ayo Hadiri Undangan Milad PKS Besok di Istora Senayan

Jika Dilihat dari Pantun Sekjen PKS, NasDem-PKS Jadi Berkoalisi di Pemilu 2024

Ketua DPD Usulkan Work From Home Gantikan Wacana Cuti Ayah di RUU KIA

La Nyalla Ajak Mahasiswa Optimalkan Soft Skill Era Society 5.0

Jelang 2024, Habib Aboe Ajak Aleg Perempuan PKS Tingkatkan Kinerja

Ketua DPD RI Minta RUU Koperasi Lindungi Pelaku UMKM

Program Dr. Salim Menyapa Indonesia: Perjuangkan Kesejahteraan Peternak
Kategori
Topik Terkini
Trending
-
RAKYAT2 minggu ago
Dolfi Leslessy Terpilih Sebagai Ketua Pada Mubes ke-3 Asrama Komunitas Adat Terpencil
-
PARLEMEN4 minggu ago
Ayo Hadiri Undangan Milad PKS Besok di Istora Senayan
-
POLITIK3 hari ago
Jika Dilihat dari Pantun Sekjen PKS, NasDem-PKS Jadi Berkoalisi di Pemilu 2024
-
HUKUM4 hari ago
Ketua DPD Usulkan Work From Home Gantikan Wacana Cuti Ayah di RUU KIA
-
PARLEMEN24 jam ago
La Nyalla Ajak Mahasiswa Optimalkan Soft Skill Era Society 5.0
-
NASIONAL24 jam ago
Jelang 2024, Habib Aboe Ajak Aleg Perempuan PKS Tingkatkan Kinerja
-
NASIONAL21 jam ago
Ketua DPD RI Minta RUU Koperasi Lindungi Pelaku UMKM
-
NASIONAL17 jam ago
Program Dr. Salim Menyapa Indonesia: Perjuangkan Kesejahteraan Peternak